NUNUKAN — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan resmi merilis data inflasi bulan Juli 2025, berdasarkan data tersebut, Kabupaten Nunukan mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-o-y) sebesar 1,76 persen.
Angka inflasi sejak awal tahun atau year-to-date (y-to-d) juga tercatat sebesar 1,76 persen. Sementara itu, secara bulanan (month-to-month/m-to-m), Nunukan justru mengalami deflasi tipis sebesar 0,02 persen.
Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Iskandar Ahmaddien, menjelaskan bahwa inflasi tahunan di wilayahnya masih terkendali dan disumbang oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
“Inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kenaikan harga ikan bandeng, bahan bakar rumah tangga, nasi dengan lauk, emas perhiasan, serta bawang merah,” ujar Iskandar, Jumat (1/8/2025).
Sementara itu, untuk periode Juli 2025, inflasi bulanan justru menurun, sejumlah komoditas seperti tomat, kontrak rumah, bawang merah, beras, dan biaya sekolah menengah atas menjadi penyumbang utama kenaikan harga secara bulanan.
Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan turut menekan angka inflasi, di antaranya adalah angkutan laut, tempe, cabai merah, seng, serta ikan dalam kaleng.
Iskandar menyebutkan bahwa kondisi ini mencerminkan dinamika harga yang cukup stabil di Kabupaten Nunukan.
“Kita melihat adanya keseimbangan antara beberapa harga komoditas yang naik dan turun. Ini yang membuat inflasi bulanan kita berada di angka negatif, atau dengan kata lain, mengalami deflasi ringan,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan angka inflasi secara nasional, posisi Nunukan masih berada di bawah rata-rata.
Inflasi nasional tercatat sebesar 2,37 persen (y-o-y) dan 0,30 persen (m-to-m), sementara di tingkat provinsi, inflasi gabungan Kalimantan Utara berada pada angka 1,99 persen secara tahunan, dan 0,59 persen secara bulanan.
Adapun untuk daerah lain di Kalimantan Utara, Kota Tarakan mencatat inflasi tahunan sebesar 1,76 persen dan inflasi bulanan sebesar 0,41 persen. Sedangkan Tanjung Selor mengalami inflasi tahunan tertinggi di provinsi tersebut, yakni mencapai 3,21 persen, dengan inflasi bulanan mencapai 2,33 persen.
“BPS Kabupaten Nunukan berharap tren stabilitas harga ini dapat terus terjaga ke depannya. Masyarakat juga diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja, terutama menjelang akhir tahun ketika permintaan barang dan jasa biasanya meningkat,” tutupnya.(dv)