NUNUKAN – Setelah lima tahun nyaris tak terdengar, semangat program Adiwiyata kembali menggeliat di Kabupaten Nunukan, tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali menggelar penilaian sekolah ramah lingkungan dan menetapkan 10 sekolah sebagai penerima penghargaan Adiwiyata tingkat kabupaten, salah satunya adalah SDN 003 Nunukan, yang kini bersiap menapaki lagi tangga prestasi yang sempat terhenti akibat pandemi.
Guru SDN 003 Nunukan, Arman, menyampaikan bahwa prestasi ini bukan hal baru bagi sekolahnya, sebelum pandemi Covid-19, sekolah ini bahkan sempat mencapai level Adiwiyata Mandiri, tingkatan tertinggi dalam program tersebut.

“Alhamdulillah tahun ini kami kembali lolos penilaian Adiwiyata, ini jadi awal baru bagi kami untuk kembali menargetkan tingkat Provinsi, Nasional, bahkan Mandiri seperti dulu,” ujar Arman, didampingi Kepala SDN 003 Nunukan Siti Zulaiha, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, budaya peduli lingkungan di sekolah sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, dari pengelolaan sampah, penataan area hijau, hingga ketersediaan fasilitas air bersih semua dilakukan secara berkelanjutan, sekolah juga rutin mengadakan kegiatan seperti penanaman pohon dan edukasi lingkungan untuk siswa.
“Yang kami jaga bukan hanya kebersihan fisik, tapi juga kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya merawat lingkungan secara konsisten,” imbuhnya.
Yarius Pare Ruru, ST, Tim Penilai Adiwiyata dari DLH Nunukan, menjelaskan bahwa Adiwiyata kini kembali dilaksanakan setelah sempat berhenti sejak 2019. Hal ini disebabkan adanya perubahan regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Program Adiwiyata terakhir dilakukan tahun 2019, sekarang ada peraturan baru yang mengatur bahwa sekolah harus memperpanjang status Adiwiyata setiap empat tahun. Kalau tidak, statusnya otomatis diturunkan dan harus mulai dari awal,” jelas Yarius.

Ia menambahkan, Adiwiyata memiliki empat tingkatan yang harus dilalui secara berurutan: Kabupaten, Provinsi, Nasional, dan Mandiri.
“Tidak bisa langsung melompat ke Mandiri, setiap sekolah harus melewati setiap jenjang, tahun ini ada 10 sekolah di Nunukan yang lolos tingkat kabupaten, harapan kami, mereka bisa lanjut ke provinsi,” ujar Yarius.
Program Adiwiyata sendiri bertujuan menumbuhkan perilaku warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup, kebijakan baru dari pemerintah kini menekankan pentingnya keberlanjutan, bukan sekadar pencapaian sesaat.
Selain SDN 003 Nunukan, sembilan sekolah lain yang juga menerima penghargaan adalah MTS Al-Ikhlas Nunukan, SMPN 1 Nunukan, SMPN 1 Tulin Onsoi, SDN 007 Nunukan, SDN 004 Nunukan, SDN 001 Nunukan Selatan, SDN 005 Nunukan Selatan, SDN 001 Sebatik Utara, dan SDN 002 Nunukan.
Kepala sekolah memastikan bahwa komitmen terhadap lingkungan akan terus menjadi bagian dari karakter sekolah.
“Insyaallah kami akan lanjut ke jenjang berikutnya, target kami jelas kembali meraih Adiwiyata Mandiri, yang lebih penting, kami ingin seluruh warga sekolah hidup dengan budaya peduli lingkungan,” tutupnya. (*)