NUNUKAN – Turnamen Tenis Bupati Cup Nunukan 2025 resmi berakhir dengan sukses dan meninggalkan kesan mendalam bagi para atlet maupun penyelenggara.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Nunukan ke-26 ini mendapat apresiasi dari Ketua Panitia dan Ketua PELTI Nunukan atas antusiasme peserta serta kelancaran pelaksanaan turnamen.
Ketua Panitia, Sudirman, menyampaikan rasa syukur atas seluruh rangkaian kegiatan yang berjalan aman dan tertib.
“Alhamdulillah pelaksanaan Open Tournament Tennis Lapangan tahun 2025 berlangsung dengan baik, aman, tertib, dan tidak ada gangguan apa pun,” ujarnya, usai penutupan turnamen, Minggu (16/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa tahun ini jumlah peserta cukup tinggi dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.
“Peserta diikuti oleh 149 pasangan dan 12 regu. Mereka datang dari Makassar, Samarinda, Berau, Tanjung Selor, Malinau, Nunukan, dan ada juga dari Tawau,” jelasnya.
Dari hasil pertandingan, Makassar menjadi daerah dengan raihan gelar terbanyak.
“Untuk pemenang, yang paling banyak itu dari Makassar, untuk tunggal putri dan ganda putri mereka dapat dua gelar, diikuti Nunukan,” kata Sudirman.
Untuk kategori beregu, atlet Nunukan berhasil menunjukkan performa yang kuat.
“Beregu juara satu dari Nunukan, juara dua Tanjung Selor, dan juara tiga Nunukan,” tambahnya.
Sudirman berharap turnamen ini bisa terus berlanjut sebagai agenda tahunan.
“Harapan kami, tahun depan acara ini bisa terlaksana lagi. Bapak Bupati juga siap mensupport dari sisi anggarannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PELTI Kabupaten Nunukan, Nanang, menilai turnamen ini menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pembinaan atlet di masa mendatang.
“Untuk evaluasi atlet-atlet tenis Nunukan, pembinaannya perlu lebih ditingkatkan lagi. Begitu juga kejuaraan-kejuaraan lokal agar dapat memacu semangat atlet,” jelasnya.

Terkait dukungan pemerintah, Nanang mengakui bahwa bantuan sudah diberikan, namun tetap perlu diperkuat.
“Dukungan pemerintah sudah cukup, tapi harus lebih ditingkatkan lagi. Contohnya bantuan material dan operasional untuk event di luar daerah, kita masih kekurangan,” ungkapnya.
Meski begitu, PELTI berkomitmen mencari solusi agar pembinaan tetap berjalan.
“Kami akan carikan solusi agar atlet tenis Nunukan ke depan jauh lebih baik,” tegasnya.
Nanang juga menyampaikan bahwa turnamen ini merupakan event tenis kedua setelah vakum cukup lama.
“Dulu Porda sudah ada tahun 2006. Setelah itu vakum cukup lama. Saya sendiri baru enam bulan menjabat sebagai Ketua PELTI,” ucapnya.
Ia berharap amanah yang diembannya dapat membawa kemajuan bagi tenis di Nunukan.
“Semoga dengan jabatan baru ini, atlet tenis Nunukan bisa lebih baik dan lebih maju,” harapnya.
Saat ini PELTI Nunukan menaungi sekitar 80–90 orang yang terdiri dari atlet junior, senior, dan penggemar tenis.
“Jumlahnya sekitar 80 sampai 90 orang, dan semuanya sudah masuk di PELTI. PELTI sendiri saat ini berada di bawah cabang olahraga KONI,” jelas Nanang.
Dengan total hadiah sekitar Rp60 juta, serta dukungan piala dan medali, Sudirman berharap para juara dapat mempertahankan prestasinya.
“Untuk para pemenang, mudah-mudahan permainannya bisa ditingkatkan atau setidaknya dipertahankan,” ujarnya.
“Untuk yang belum berhasil, tingkatkan lagi kemampuan dalam olahraga tenis lapangan,” lanjutnya.
Turnamen ini diyakini menjadi momentum kebangkitan olahraga tenis di Nunukan, sekaligus ruang membangun silaturahmi dan sinergi antar-atlet dari berbagai daerah. (*)






