Nunukan – Insentif yang minim masih menjadi keluhan dari para pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Nunukan, dan ini kembali mencuat dan menjadi sorotan saat acara pentas seni dan perpisahan gabungan PAUD se-Kecamatan Nunukan Selatan pada Selasa (10/6)lalu.
Pada kesempatan itu para guru merasa belum mendapatkan perhatian yang layak, khususnya terkait insentif yang dinilai belum mencukupi, sebagaimana yang disampaikan Martina, Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Nunukan.
Martina secara terbuka menyuarakan keresahan rekan-rekannya di hadapan tamu undangan. Ia menyebut karena adanya peraturan baru dari pemerintah provinsi, maka perlu ada peninjauan ulang terhadap kebijakan insentif oleh pemerintah daerah
“Kami mohon agar ada penyesuaian insentif, atau paling tidak pengganti biaya transportasi yang layak bagi guru-guru PAUD,” harap Martina,
Penyampaian Keluhan dan harapan itu langsung mendapat respons dari anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Andi Fajrul Syam. Ia mengaku telah melihat langsung kondisi para pendidik PAUD di lapangan dan merasa prihatin
“Setelah tunjangan dari provinsi dihentikan, guru-guru PAUD hanya mengandalkan insentif yang sangat kecil, sekitar lima ratus ribu rupiah per bulan. Tentu ini jauh dari cukup, apalagi jika melihat peran besar mereka dalam membentuk karakter anak sejak usia dini,” ungkap Fajrul.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Nunukan tidak tinggal diam dan segera merumuskan solusi. Fajrul menilai perlu adanya peningkatan nilai insentif sebagai bentuk apresiasi nyata kepada para tenaga pendidik PAUD.
“Ini bukan hanya tentang angka. Ini tentang keberpihakan terhadap pendidikan dasar anak-anak kita. Guru PAUD seharusnya mendapatkan perhatian yang proporsional,” tegasnya.
Menurutnya, rendahnya insentif yang diterima para guru PAUD mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap pendidikan nonformal, “padahal justru dari merekalah fondasi awal pendidikan terbentuk”, tambahnya.
Dengan tahun ajaran baru yang akan segera dimulai, para guru berharap perhatian dari pemerintah daerah . Dukungan nyata sangat dibutuhkan agar semangat para pendidik tidak padam di tengah keterbatasan.(*dy)