Minggu 20 Juli 2025, mata masyarakat Indonesia tertuju dengan video terbakarnya kapal motor (KM) Barcelona 5 di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sekitar pukul 14.00 WITA.
Gambaran awal kejadian terbakarnya mulai lantai tiga kapal yang membawa ratusan penumpang ini hingga proses pertolongan tergambar jelas dari video live yang dilakukan seorang penumpang selamat melalui akun facebook-nya @Abdul Rahman Agu.
Tentunya kita sebagai orang yang menyaksikan video berdurasi 28 menit 45 detik tersebut terbawa suasana kepanikan, bagaimana para korban berusaha menyelamatkan diri dan keluarga mereka, satu persatu terjun ke laut dan satu persatu pula harus saling berjauhan karena terbawa arus air laut.
Abdul Rahman Agu, yang akrab dipanggil mamay merupakan creator lokal ini terus melakukan siaran langsungnya ditengah lelah dan kakinya yang sudah mulai keram karena beban pakaian yang dikenakannya ditambah dengan masih menggendong ranselnya.
Di tengah laut dan di tengah kepanikan para korban, ia berusaha dengan tenang mengabarkan agar pertolongan segera datang. walau apa yang dilakukan sebenarnya bisa jadi ini sebuah video di akhir hidupnya yang akan menjadi kenangan (jejak digital).
Namun takdir tentunya berkata lain, seiring suara takbir menyebut nama “Allah” yang selalu ia pekikan, sebagai penyemangatnya dalam menghadapi cobaan ini, ia muncul bagaikan malaikat penyelamat ditengah kritis.
Ya, terlihat di videonya di menit 1.26 detik, Mamay bergerak mendekati seorang ibu yang panik, kelelahan sambil merangkul anak perempuannya dan meminta tolong.
“Jangan panik, jangan panik ya adek, adek sini, adek bapegang ya”, ucap mamay sambil terus menenangkan ibu sang anak.
Ketegangan pun terus tergambarkan dari video siaran langsung mamay, bagaimana ia berusaha menjaga ketenangannya sembari terus menggendong di balita.
“ya Allah, tolong ya Allah, ya allah,” ucap Mamay berkali kali.
Si balita kemudian terdengar suara tenangnya dan terlihat senyumnya saat berkomunikasi dengan Mamay.
Begitu pula sang ibu yang juga berdoa menyebut nama “Tuhan Yesus”. Yang tentu saja kita akan teringat sebuah lagu berjudul “Mangu”. Dua orang yang berdoa dengan kepercayaan masing-masing memanjatkan sebuah harapan.
Kembali menatap video dari Mamay, sambil berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat nelayan yang berdatangan untuk melakukan pertolongan/evakuasi mengunakan perahu dan kapal. Alhamdulillah pertolongan untuk si balita pun datang, ketika masyarakat dengan sebuah perahu bergambarkan FC Barcelona datang melakukan evakuasi khusus untuk anak-anak korban (Video di menit 17.10 detik).

10 menit kemudian, Mamay sendiri bersama sang ibu si balita tersebut berhasil juga dievakuasi oleh nelayan tepatnya pada menit 27.10 detik. Yang kemudian dibawa ke tepi pantai dengan menempuh waktu sekitar 30 menit (video ke 3 evakuasi ke pantai).
“Alhamdulillah, Alhamdulliah”, ucap Mamay sesaat menginjakkan kakinya di pantai, sembari terus merekam dan mengabarkan bahwa ia tiba bersama para korban yang selamat.
Disini Mamay pun kembali membantu dan menenangkan sang ibu saat kembali mencari anaknya yang dievakuasi dengan perahu Barcelona yang disebut-sebut warga setempat milik bapak Daniel. Namun video siaran langsung terhenti saat detik-detik mereka akan bertemu dengan sekolompok warga lain di tepi pantai.
Dan sampai detik ini belum diketahui siapa nama ibu dan balita/anak perempuan yang usianya baru satu tahun tersebut, yang sempat ditanya oleh Mamay mereka tinggal di perumahan Tamara kota Manado.
Mamay sendiri usai selamat dari musibah ini mungkin tidak akan menyangka kini disebut sebagai pahlawan, dan bahkan telah viral dengan foto foto yang beredar ia bersama anak kecil yang ditolongnya.

Diketahui dari hasil wawancara live yang juga disiarkan langsung di FB-nya, Mamay yang masih berstatus bujang, merupakan anak kampung Batorang,lingkungan 2, Kecamatan Singkil, Kota Manado, anak dari ibu Hj Masfah Halisah, dan keluarga dari para aktivis muslim.
Dari pantauan FB Milik Mamay, doa terbaik untuknya terus mengalir, dan sebutan “Pahlawan” juga menjadi trending topik di segala akun media sosial. Sampai-sampai foto Mamay dengan anak tersebut disebut sebagai foto termahal di tahun 2025.
Kembali melihat cerita perjalanan Mamay menghadapi cobaan ini tentunya dibalik musibah ada jiwa yang tenang dalam menyelamatkan diri dan juga berusaha melakukan pertolongan sesuai kemampuan yang dimiliki, sembari tidak lupa terus berdoa memohon pertolongan kepada yang maha kuasa.
Selain itu musibah yang data sementara telah mengakibatkan 3 orang ditemukan meninggal dunia, sembari menunggu hasil investigasi sebab musabab kebakaran oleh pihak berwenang, kembali harus menjadi pelajaran kepada pengusaha pelayaran dan dinas terkait tentang pentingnya jaminan dan pengawasan keselamatan dalam berlayar.
Dan tentunya kita juga berterimakasih kepada masyarakat/ nelayan yang datang dengan menggunakan perahu dan kapal yang mereka miliki dengan cepat melakukan pertolongan kepada para korban yang telah berada di tengah lautan. Sehingga mereka bisa terselamatkan dan berkumpul kembali bersama keluarganya yang cemas menerima berita tersebut.
Penulis : Mulyadi Abdilah
sumber : FB_ Abdul Rahman Agu