NUNUKAN – Suasana penuh khidmat menyelimuti Alun-Alun Kota Nunukan, Jumat (5/9/2025) pagi, saat seluruh elemen masyarakat berkumpul dalam kegiatan Doa Bersama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat semangat persatuan, kebersamaan, dan harapan akan kedamaian dari wilayah perbatasan Indonesia.
Dengan mengusung tema “Doa Bersama dari Perbatasan untuk Indonesia”, kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari lima agama yang ada di Nunukan.
Mereka secara bergantian memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa dan keutuhan negara. Doa-doa tersebut dipimpin oleh Jhonson (Buddha), I Made Rima (Hindu), Kornelis (Katolik), Pendeta Mika (Kristen), dan Ustaz Zakaria (Islam).
Warga dari berbagai kalangan turut hadir dari unsur pemerintah daerah, instansi vertikal, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, ASN, hingga pelajar dan mahasiswa, mereka duduk berdampingan dalam satu barisan, menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.
Dalam sambutannya, Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, S.T., M.Tr.Opsla., mengaku terkesan dengan suasana damai dan harmonis yang dirasakannya selama bertugas di Nunukan.
“Selama di sini, saya menyaksikan sendiri bahwa kedamaian, ketenteraman, dan persatuan bangsa benar-benar terasa di Kabupaten Nunukan. Masyarakatnya sadar bahwa nilai-nilai persatuan dan kedamaian sangat penting. Dan itu semua berakar dari iman dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai agama bukan hanya menjadi pondasi spiritual, tetapi juga melahirkan pribadi-pribadi yang beradab, berakhlak, dan adil.
“Tanpa iman dan ketakwaan, persatuan itu hanya akan menjadi wacana. Tapi dengan landasan keimanan, kita bisa melahirkan manusia yang punya rasa kemanusiaan dan tanggung jawab terhadap sesama,” tambahnya.
Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, SE, turut memberikan pesan kuat dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai keberagaman, terutama sebagai daerah yang berada di wilayah perbatasan.
“Sebagai daerah perbatasan yang penuh keberagaman, kegiatan doa bersama ini adalah kekuatan kita untuk memperkuat persaudaraan, menjaga kerukunan, serta meneguhkan persatuan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menghadirkan pesan damai dari Nunukan untuk Indonesia.
“Dari perbatasan ini, kita kirimkan pesan damai. Masyarakat Nunukan cinta kedamaian dan siap menjaga keutuhan NKRI dari segala bentuk perpecahan,” lanjutnya.
Bupati Irwan juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi strategis bersama Forkopimda untuk menjaga kondusivitas daerah. Ia menekankan bahwa setiap potensi provokasi maupun kerawanan sosial harus diantisipasi secara bijak.
“Kami sepakat bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan humanis, dengan komunikasi yang terbuka, serta kerja sama semua elemen — dari TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda,” katanya.
Dalam rangka menjaga stabilitas, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan dinas ASN ke luar daerah untuk sementara waktu, kecuali untuk urusan yang sangat mendesak.
“Koordinasi dengan kementerian dan lembaga kita utamakan secara virtual. Yang terpenting, pelayanan publik harus tetap berjalan optimal dan tidak terganggu oleh dinamika nasional,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Bupati Irwan juga mengajak semua elemen untuk lebih aktif menjaga suasana damai di tengah masyarakat melalui tindakan nyata.
“Mari kita jadikan doa bersama ini sebagai benteng spiritual untuk menjaga kedamaian di daerah kita. Ini adalah ikhtiar bersama dari perbatasan untuk Indonesia yang lebih damai dan sejahtera,” ucapnya dengan penuh semangat.
Menutup sambutannya, ia mengingatkan seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan.
“Perbedaan adalah kekuatan kita. Kabupaten Nunukan akan semakin maju jika kita bersatu. Dengan persatuan kita mampu menghadapi tantangan, dan dengan kedamaian kita bisa membangun masa depan Nunukan dan Indonesia yang lebih sejahtera,” tuturnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah berperan aktif menjaga ketentraman di daerah.
“Terima kasih kepada Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, ASN, pemuda, mahasiswa, dan seluruh warga Nunukan yang senantiasa menjaga daerah ini dalam suasana aman dan damai. Semoga doa kita hari ini dikabulkan oleh Allah SWT, dan semoga Kabupaten Nunukan serta bangsa Indonesia senantiasa berada dalam lindungan-Nya,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan suasana haru dan harapan yang menggantung di udara. Dari perbatasan, suara doa melangit, mengiringi tekad masyarakat Nunukan untuk terus menjaga perdamaian, memelihara kebersamaan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.(*)