TARAKAN – Kembali Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tarakan berhasil mengamankan pelaku penyalahgunaan narkoba.
Tim Opsnal berhasil menangkap dua orang terduga dengan kepemilikan narkotika jenis sabu di kawasan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan. Senin (03/02/2025).
Penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya aktivitas transaksi narkoba di sekitar lokasi tersebut.
Bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut, tim opsnal melakukan penyelidikan di area Selumit Pantai pada Rabu 29 Januari 2025, Sekitar pukul 19.30 WITA.
Sebelum melakukan penangkapan dalam penyelidikan tim mencurigai sebuah gang yang diduga kerap dijadikan tempat transaksi narkotika.
Saat melakukan penggerebekan, petugas menemukan dua orang yang sedang duduk di depan sebuah rumah di dalam gang tersebut. Keduanya berinisial. S alias B (45 tahun) dan Sdr. O. (27 tahun) Saat diamankan, Sdr. S alias B terlihat menendang sebuah benda hingga jatuh ke bawah kolong rumah yang saat itu tergenang air pasang. Setelah ditanya, Sdr. S alias B mengaku tidak sengaja menendang handphone miliknya.
Petugas kemudian melakukan pencarian dan menemukan handphone tersebut, Saat dilakukan penggeledahan terhadap kedua terduga pelaku dan barang yang mereka bawa, tim opsnal didampingi oleh Ketua RT setempat , hasilnya tim opsnal menemukan 8 bungkus plastik bening berisi narkotika jenis sabu di dalam casing handphone tersebut.
Berdasarkan hasil interogasi dari pengakuan Sdr. S alias B, narkotika tersebut rencananya akan dijual, sementara Sdr. O bertugas mencari pembeli atau mengantarkan barang kepada pelanggan.
Atas kejadian ini, keduanya beserta barang bukti diamankan ke Mako Polres Tarakan untuk proses lebih lanjut, bersama barang bukti yang diamankan dari kedua terduga pelaku diantaranya, 8 bungkus plastik bening berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 1,06 gram, unit HP merk Nokia warna hitam, 1 unit HP merk Vivo warna biru, Uang tunai sebesar Rp 200.000,-, 9 bungkus plastik bening pembungkus sabu, 1 serokan plastik, 1 gelas plastik, 1 penjepit besi, 1 gunting besi.
Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna, S.I.K., M.H melalui KBO Sat Resnarkoba Polres Tarakan IPTU Juani Aing, S.H mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap terduga pelaku S alias B, diketahui bahwa yang bersangkutan telah menjalankan bisnis haram berupa penjualan narkotika jenis sabu sejak tahun 2016. Selain itu, rekam jejak kriminal S alias B juga menunjukkan bahwa ia pernah terlibat dalam kasus perampokan pada tahun 2008.
“Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa S alias B telah menjual narkotika jenis sabu sejak tahun 2016. Bahkan, ia memiliki catatan kriminal lainnya, yakni pernah tersangkut kasus perampokan pada tahun 2008,” ujar IPTU Juani Aing.
Lebih lanjut, Iptu Juani juga mengungkap peran dari sdr. O, yang bertugas mencari pembeli. Dari aksinya ini,” O” mendapatkan upah sebesar Rp. 20.000 hingga Rp. 30.000 setiap kali berhasil membawa pembeli kepada S alias B.
“Kami juga mengamankan Sdr. O yang berperan sebagai perantara dalam transaksi narkoba ini. Dimana sdr. “O” mendapatkan upah Rp. 20.000 – Rp. 30.000 dari setiap pembeli yang berhasil ia bawa,” tambahnya.
Saat ini, kedua pelaku telah diamankan di Polres Tarakan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 114 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) subsider Pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pada kesempatan ini Kapolres Tarakan melalui KBO Sat Reskoba menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang telah memberikan informasi terkait aktivitas peredaran narkotika.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan tidak ragu untuk melaporkan apabila mengetahui adanya indikasi penyalahgunaan atau peredaran narkotika di lingkungan sekitar. Kami akan terus melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan narkotika demi menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Tarakan,” tuturnya.
Polres Tarakan juga berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkotika dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam memerangi penyalahgunaan narkoba demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba yang juga masuk dalam asta cita presiden RI. (**)