NUNUKAN – Di balik geliat perekonomian di Pulau Nunukan dan Sebatik, banyak perempuan menjalankan peran ganda, sebagai ibu, kepala keluarga, sekaligus penggerak roda usaha kecil. Kini, mereka mendapat harapan baru dari program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 0 persen yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Program yang menyasar 54 pelaku usaha mikro ini secara khusus memprioritaskan perempuan, terutama para janda atau ibu rumah tangga yang menjadi tulang punggung keluarga. Dengan alokasi anggaran lebih kurang sebesar Rp50 juta, Adapun plafon pinjaman yang disiapkan dalam program ini meliputi Rp10 juta untuk 35 pelaku usaha, Rp20 juta untuk 14 pelaku usaha, dan Rp25 juta untuk 5 pelaku usaha. Dan bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban mereka dalam mengembangkan usaha.
“Kami ingin membantu mereka yang selama ini berjuang sendirian menopang ekonomi keluarga. Mereka bukan hanya pelaku usaha, tapi juga pahlawan ekonomi rumah tangga,” ujar Mardiana, S.STP., Kepala Bidang UKM DKUKMPP Kabupaten Nunukan, Senin (16/6/2025).
Sosialisasi program direncanakan berlangsung pada akhir Juli atau awal Agustus 2025, bertepatan dengan masuknya Triwulan III. Program ini akan diluncurkan bersamaan dengan draf Peraturan Bupati (Perbup) yang saat ini tengah dirancang.
“Saya berharap subsidi bunga KUR 0 persen ini menjadi angin segar bagi ibu-ibu pelaku usaha mikro yang selama ini kesulitan mendapatkan modal. Beban mereka berat, dan ini bisa jadi titik awal perubahan,” tambah Mardiana.
Kembali Mardiana menegaskan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) berkomitmen agar program ini benar-benar tepat sasaran. Meski tidak menutup kemungkinan pelaku usaha lain juga bisa ikut serta, namun fokus utama tetap pada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
“Kalau ada banyak yang mengajukan, kami akan melihat skala prioritasnya. Tapi kami tetap utamakan para ibu yang menjadi penggerak ekonomi keluarga,” tegasnya.(dv)