Nusa Tenggara Barat – Tim Karateka Polda Kaltara mengirimkan 1 (satu) orang atlet Putri untuk mengikuti Open Turnamen Nasional Karate Bupati Cup ke-4 yang digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Juni hingga 29 Juni 2025.
Atlet putri tersebut yaitu Bripda Thersia Otnel Personel Bag Ops Sat.Brimob Polda Kaltara yang mengikuti Kelas Kumite TNI – Polri 50 Kg dan Kumite Senior Bebas Putri 55 Kg.
Sebanyak 1.957 atlet dari berbagai provinsi di Indonesia ambil bagian dalam Open Turnamen Nasional Karate Bupati Cup ke-4 tersebut. Ketua panitia, Kori Atmaja, menjelaskan bahwa para peserta berasal dari berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Kalimantan, Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan NTB sendiri. Turnamen ini tak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga menjadi forum silaturahmi antar-atlet dari berbagai penjuru negeri.
“Peserta melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Ini bukti bahwa minat terhadap karate terus tumbuh,” katanya.
Hasil akhir pertandingan di kedua kelas tersebut, Bripda Thersia Otnel berhasil menyabet juara 1 di kedua kelas yang diikuti. Dansat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol. Sarly Sollu, S.I.K.,M.H., selaku Ketua Tim Karateka Polda Kaltara menyampaikan bahwa Perolehan ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan masyarakat Kaltara khususnya mengangkat nama Polda Kaltara di event karate tingkat nasional.
“Kita bangga akan pencapaian atlet Putri kita yang berhasil menjuarai event nasional, semoga ini menjadi motivasi bagi masyarakat pecinta karate lainnya” Ucap Sarly Sollu.
Turnamen Nasional Karate Bupati Cup ke-4 ini adalah ajang pemanasan menuju PON 2028, dimana Provinsi NTB menjadi tuan rumah. Ini juga menjadi latihan mental dan teknis yang penting bagi para atlet karate.
Melalui ajang ini, panitia berharap dapat menjaring bibit-bibit unggul yang mampu bersaing di level nasional hingga internasional. Selain menjadi panggung kompetisi, kejuaraan ini juga memberi dampak positif terhadap pergerakan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM, penginapan, dan sektor jasa di sekitar lokasi kegiatan.