NUNUKAN – Program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Nunukan terus berjalan dan kini memasuki tahap akhir pelaksanaannya.
Kepala Bidang Permukiman DPRKPP Nunukan, Serlim Hernita, ST, menjelaskan bahwa tahap pertama yang berjumlah 32 unit telah selesai seratus persen sejak Juni lalu.
“Yang 32 unit itu sudah tuntas semua, selesai seratus persen, itu lokasinya di Nunukan dan Nunukan Selatan,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Sementara itu, pembangunan tahap kedua yang menargetkan seratus unit lebih banyak, kini masih berlangsung di berbagai wilayah.
Dari total rencana 270 unit, terdapat 200 unit yang masuk dalam pelaksanaan tahap dua.
Serlim menyebutkan bahwa sebagian besar lokasi sudah masuk fase pengerjaan fisik, sementara beberapa daerah masih pada proses mobilisasi material akibat kondisi geografis.
“Untuk tahap kedua ini sudah berjalan, ada yang sudah fisik, ada yang masih mobilisasi seperti di Krayan dan Kabudaya,” katanya.
Ia memaparkan sebaran lokasi penerima program tahap kedua, mulai dari wilayah pedalaman hingga pesisir.
“Di Krayan itu ada 35 unit, Kabudaya 66, Semenggaris 6, Nunukan Selatan 24, Sebatik 13, dan sisanya di wilayah Nunukan sekitar delapan puluh sampai delapan puluh empat unit,” jelasnya.

Progres fisik di tiap wilayah juga bervariasi, beberapa lokasi sudah berada pada titik maksimal, sementara wilayah lain masih dalam proses peningkatan.
“Kalau Nunukan Selatan dan Sebatik ini mungkin sekitar lima puluh persen untuk fisiknya. Tapi ada juga yang sudah seratus persen untuk beberapa titik,” tutur Serlim.
Meskipun tingkat kemajuan berbeda antarwilayah, seluruh penerima bantuan telah mendapatkan kucuran dana.
Serlim menegaskan bahwa tidak ada kendala berarti dalam penyaluran.
“Intinya, dananya sudah masuk semua ke penerima, jadi mereka tinggal kerjakan sesuai kondisi lapangan,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk daerah dengan akses sulit, seperti Krayan dan Kabudaya, warga mengambil bahan bangunan langsung di wilayah mereka masing-masing.
“Mereka ambil bahan di Krayan. Nilainya sama, Rp25 juta per unit. Tapi ini juga jadi bahan evaluasi kami karena kondisi di sana memang berbeda,” katanya.
Dengan progres yang terus bergerak dan sebagian lokasi sudah menuntaskan pengerjaan, DPRKPP optimistis seluruh sasaran tahap kedua dapat diselesaikan sesuai waktu.
“Kami terus pantau di lapangan, mudah-mudahan semuanya selesai tepat waktu,” tutup Serlim. (*)






