Tarakan – Puluhan nelayan menyambangi Rumah Gagasan Kaltara Rumah Kita, Sabtu, 12 Oktober 2024 di Sekretariat Pemenangan YESS Jalan Yos Sudarso Tarakan.
Para nelayan ini berdiskusi dan menyampaikan sejumlah persoalan akan kebutuhan mereka kepada Yansen TP dalam aktivitas mata pencahariannya.
Amran Hatimomon selaku ketua nelayan warga Buol usai berdiskusi, pihaknya menyambut baik sambutan hangat dan gagasan yang diutarakan Yansen TP. Pihaknya pun sempat meminta bantuan agar mendapat fasilitas penjemuran udang bagi nelayan petugu.
“Tanggapan kami sangat baik dan itu bisa menjamin ke masyarakat. apalagi kami nelayan seperti yang saya sampaikan macam kami petugu ikan ini nda diabaikan. Jadi maksud saya barangkali bisa diakomodir (alat) penjemuran. supaya kami bisa sambil menangkap ikan-ikan itu agar tidak rugi untuk kami nelayan tugu,” ujar Amran.
“Karena kalau kami ngurus sama ikan udang tidak terurus. Jadi udang yang harus kita utamakan. Udang itu yang kami kelola karena itu yang kami harapkan untuk biaya hidup kami. jadi kalau bisa disediakan macam jemuran maka ikan itu kami akan ambil. Kami bisa jemur disini,” sambung Amran.
Amran pun meyakini 100 persen Yansen TP akan terpilih menjadi Gubernur sehingga bisa mengakomodir kebutuhan para nelayan. “Kami yakin dia pemimpin yang terbaik buat kami nelayan. Karena kami sudah dengar dia punya program itu memang mendukung ke rakyat,” tukasnya.
Ketua Tim Pemenangan YESS Tarakan, Ahmad Usman mengatakan, pertemuan ini merupakan agenda bertajuk rembuk nelayan. Kata dia, dialog ini dilakukan berdasarkan komunitas masyarakat sehingga bisa memahami setiap persoalan sosial yang ada sesuai profesi dan mata pencaharian masyarakat.
“Ini ruang gagasan, kami menamai ini rembuk nelayan. Hari ini kami mengundang beberapa kelompok nelayan. Ternyata nelayan itu setelah pertemuan kita tahu beda-beda alat tangkapnya. Ada bubu, ada pancing dan sebagainya,” ujar Ahmad Usman.
“Pak yansen minta berdiskusi dengan masyarakat per segmen. Kita benar-benar mau lebih fokus menyerap persoalan lebih mendalam dari masing-masing profesi masyarakat. Maka kemarin kita sudah dengan buruh, dengan UMKM sudah, dengan petani rumput laut sudah, dengan petambak juga sudah menyerap persoalan yang ada,” lanjut Ahmad Usman.
Melalui bantuan keuangan dana RT 100 juta per tahun yang diwacanakan paslon YESS, kata Ahmad Usman, diharapkan menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat setiap RT terkait penyediaan alat tangkap atau sarana prasarana lainnya.
“Jadi kebutuhan-kebutuhan mereka ini kan di suatu lingkungan RT hampir homogen. Misalnya di wilayah perikanan disitu komunitas nelayan tangkap, nah melalui bantuan keuangan RT 100 juta per tahun mereka akan berunding menyepakati di tingkat RT itu, kemudian membuat jemuran dari yang diharapkan tadi bisa di eksekusi dari program itu juga,” urainya.
“Dana RT itu juga bisa dikolaborasikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang sifatnya kecil untuk kepentingan bersama. Sehingga mereka merumuskan sendiri dan mengeksekusinya sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, Yansen TP menegaskan, pihaknya mempunyai konsep sistem tata kelola perikanan budidaya tambak dan tangkap berbasiskan lingkungan. Menurutnya, bantuan dana RT itu merupakan program yang sangat realistis membantu perekonomian dan kebutuhan masyarakat lainnya.
“Kalau bicara tata kelola kita mengenal istilah manajemen itu. Manajemen perdagangan, manajemen produksi dan segala macam. Untuk itu tidak lewat omong-omong saja. Bisa diseriusi betul, tidak menunggu nanti,” jelas Yansen.
“Saya lebih setuju di punishment oleh pemerintah dari pada saya tidak memperhatikan masyarakat. Saya sudah menghadapi begitu. Itu namanya diskresi yang ngambil keuntungan untuk rakyat. Tapi Insyaallah gak ada masalah,” tutupnya. (*)